
JUAL PERALATAN PERLENGKAPAN MASAK DAPUR CURUP - TERBUKTI!!!Persiapan
Banyak yang telah dikatakan tentang keuntungan dan implikasinya di masyarakat. Sebagian orang-orang telah mendukung adanya laba. Lainnya telah menentangnya. Esai itu bermaksud buat menetapkan kebutuhan akan adanya laba.
Mereka yang telah mendukung keberadaan laba memiliki alasan sendiri yang juga mendukung moralitasnya. Mereka yang telah berdebat melawan keuntungan memiliki alasannya sendiri yang melihat imoralitas di dalamnya. Agar laba dilihat sebagai baik itu harus dilakukan dalam tingkat moralitas tertentu - Dalam hal itu akan diterima. Agar laba dilihat sebagai buruk, ia akan menunjukkan tingkat-tingkat imoralitas tertentu dari itu ditolak.
Ketika keuntungan diperoleh dalam tingkat yang bisa diterima, itu mungkin tidak bisa dimaafkan, tetapi ketika diperoleh pada tingkat yang berlebihan tanpa pembenaran yang tepat, itu bisa membawa dengan tidak bermoral (dalam hal itu tidak normal). Itulah mengapa kami mengacu pada laba sebagai keuntungan normal atau abnormal.
Justifikasi Keberadaan Profit
(a) Apa itu untung?
Ketika barang dan jasa diproduksi dan disediakan, ada kebutuhan buat memahami biaya yang terlibat sehingga harga yang mencakup beberapa pengembalian bisa ditetapkan. Harga jual itu termasuk mark-up pada biaya yang akhirnya memberi keuntungan.
Harga jual - biaya = laba
Oleh karena itu, laba adalah uang yang diperoleh di atas biaya produksi ketika barang dan jasa dijual.
Misalnya, ketika seseorang menjual barang atau jasa kepada pelanggan, ia perlu memahami berapa biaya buat menyediakan atau menghasilkan barang atau jasa tersebut dan mengantarkannya kepada pelanggan sehingga harga bisa diperbaiki yang mendatangkan keuntungan. Contohnya,
1. Tuan Kamau menjual barang-barang di tokonya atau kios yang dikenai biaya sh.5, 000. Penbisaan yang diperolehnya adalah total $ 6.000. Karenanya, Kamau menbisa keuntungan sebesar 1.000.
6.000 - 5.000 = 1.000
SP - CP = KEUNTUNGAN
2. Seorang petani skala kecil (Simiyu) menggunakan input yang masuk ke budidaya tanaman di ladangnya dengan jumlah sh.28, 000. Setelah menjual apa yang diproduksi di pertanian, ia menyadari penbisaan sh.33, 000. Oleh karena itu, keuntungannya adalah sh.5, 000. Lihat Tabel di bawah itu
Penbisaan - harga biaya = KEUNTUNGAN
33.000 - 28.000 = 5.000
BIAYA PERTANIAN SH.
Kliring lahan -500
Pertama membajak -2.000
2nd membajak -2.000
Biji (50 kg) -2,500

JUAL PERALATAN PERLENGKAPAN MASAK DAPUR CURUP
Pupuk -6.000Buruh -3.000
Penyiangan (tenaga kerja) -4.000
Panen -3.000
Persiapan dan penyimpanan (sebelum dijual) -5.000
TOTAL -28.000
NB: mempertimbangkan semua faktor hidup, petani itu tidak pernah memiliki uang di sakunya karena sh.5000 harus digunakan pada barang yang dibeli misalnya garam, daun teh, gula, minyak goreng, sabun, lotion, baskom, gelas dan ceret, piring sendok, stoples air, pakaian dan perlengkapan tidur, parafin, korek api, biarkan anak-anak mendidik sendiri. Petani mengandalkan pertaniannya buat bahan makanan.
NB: mempertimbangkan semua faktor hidup, petani itu tidak pernah memiliki uang di sakunya karena sh.5000 harus digunakan pada barang yang dibeli misalnya garam, daun teh, gula, minyak goreng, sabun, lotion, baskom, gelas dan ceret, piring sendok, stoples air, pakaian dan perlengkapan tidur, parafin, korek api, biarkan anak-anak mendidik sendiri. Petani mengandalkan pertaniannya buat bahan makanan.
3. Seorang wanita yang menjual pisang matang di pasar lokal mengalami biaya dan penbisaan berikut:
ITEM SH.
Biaya tandan pisang 150
Biaya tiket kota 20
Penbisaan dari penjualan 220
(SP) - CP = KEUNTUNGAN
Sh.220 - Sh.170 = Sh.50
NB: Contoh di atas mencerminkan kegiatan bisnis umum. Namun, organisasi bisnis perusahaan akan menyerukan elaborasi ekstensif yang akan tetap mendatangkan laba yang membenarkan organisasi mereka.
(b) Bagaimana laba datang dan melihatnya
Contoh-contoh di atas memberikan gambaran tentang bagaimana keuntungan diperoleh dan tergantung pada tingkatnya; karena itu bisa dilihat sebagai buruk atau baik
Memahami kebutuhan manusia
